script>var vioMagzSetting={relatedPosts:!0,jumlahRelatedPosts:4,relatedPostsThumb:!0,numberedPageNav:!0,perPage:8,bacaJuga:!0,jumlahBacaJuga:5,judulBacaJuga:"Baca Juga",}
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komponen dan Cara kerja sistem Pengisian Konvensional menggunakan Regulator

Sistem Pengisian pada kendaraan berfungsi untuk memuati baterai kembali pada waktu kendaraan hidup dengan memanfaatkan alternator sebagai sarana untuk mengisi baterai,Alternator sendiri merupakan arus bolak-balik atau AC yang ada pada stator dan di searahkan menggunakan dioda menjadi arus searah atau DC.
komponen dan cara kerja sistem pengisian konvensional menggunakan regulator


➥Komponen-komponen sistem pengisian antara lain adalah:
  • Baterai Sebagai sumber arus listrik untuk memuati beban kelistrikan yang ada pada kendaraan
  • Kunci Kontak Untuk memutus dan menghubungkan rangkaian sistem pengisian 
  • Fuse/sekering Sebagai pengaman pada rangkaian sistem pengisian dan sistem kelistrikan umumnya.
  • Alternator Sebagai pembangkit untuk memuati atau mengisi baterai kembali dengan merubah arus bolak balik/AC menjadi arus searah/DC.
  • Regulator Pada pangisian konvensional dan IC untuk pengisian bukan konvensional.
  • Berfungsi untuk menstabilkan tegangan supaya tidak berubah pada kecepatan rendah,sedang sampai kecepatan tinggi.

➥Cara Kerja sistem Pengisian
Untuk memahami secara mudah dan cepat tentang cara kerja sistem pengisian adalah sebagai berikut:
  • Pada regulator  terdapat PLo,PL1,PL2 untuk voltage regulator,dan Po,P1,P2 pada voltage relay yang nantinya kontak point pada regulator voltage regulator dan voltage relay akan saling berhubungan dan terlepas pada saat mulai kunci kontak ON kendaraan mati sampai dengan putaran tinggi.
  • Pada Alternator terdapat terminal N adalah stator berhubungan dengan terminal N regulator.Terminal B adalah out put dari stator disearahkan oleh dioda,dan yang berhubungan dengan terminal F dan E adalah bagian rotor.

➥Dan Berikut cara mudah dan cepat dalam memahami cara kerja sistem pengisian menggunakan regulator.

1. Saat kunci kontak ON,kendaraan mati/tidak hidup

  • Baterai - kunci kontak lampu pengisian-terminal L regulator-sikat-slip ring-rotor-terminal E alternator-massa.mengakibatkan lampu menyala.
  • Baterai+-kunci kontak-terminal IG-terminal IG regulator-PL1-PL2 voltage regulator-terminal F regulator-terminal F alternator-sikat slip ring-rotor-terminal E alternator - masa.mengakibatkan kumparan menjadi medan magnet.
komponen dan cara kerja sistem pengisian konvensional menggunakan regulator

2. saat kecepatan rendah
  • Alternator membangkitkan tegangan Baterai - kunci kontak lampu pengisian-terminal L regulator-sikat-slip ring-rotor-terminal E alternator-massa.mengakibatkan lampu menyala.
  • dari terminal B alternator mengeluarkan energi listrik untuk mengisi baterai dan beban.
  • Baterai- kunci kontak-terminal IG regulator-resistor-terminal F regulator-terminal F alternator-terminal E alternator - massa.

3.saat kecepatan sedang

  • Tegangan alternator bertambah,sama dengan kecepatan rendah yang membedakan adalah PL1 dan PL0 pada voltage regulator tidak berhubungan.
  • kemagnetan voltage regulator semakin kuat.

4. saat kecepatan tinggi.

  • Tegangan alternator semakin tinggi,sama dengan kecepatan sedang yang membedakan adalah PLo dan PL2 berhubungan,tidak melalui rotor tapi langsung menuju ke terminal E regulator - massa.demikian seterusnya sehingga tegangan alternator tetap sekitar 13,8-14,8 volt.

terdapat voltage regulator untuk menstabilkan tegangan dan voltage relay untuk mematikan lampu chg/lampu pengisian.
Untuk lebih mudah dan cepat memahami cara kerja sistem pengisian adalah dengan membaca cara kerja pada saat kunci kontak on kondisi mesin mati terjadi kemagnetan,dan lampu pengisian hidup,selanjutnya untuk kecepatan rendah,sedang out put terminal B memuati baterai,yang membedakan PL1 dan PL0 berhubungan,pada kecepatan sedang PL1 dan PL0,dan untuk kecepatan tinggi PL0dan PL2 berhubungan.